Sinak – Timurnews.id – Masyarakat Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, melayangkan protes keras terhadap PT. Bank Papua karena dinilai gagal memberikan pelayanan optimal. Sejak 2025, Bank Papua di Sinak hanya buka dari jam 11.30 hingga 13.30 setiap hari, membatasi pelayanan hanya selama 2 jam. Hal ini memicu kesulitan bagi nasabah dari pelosok seperti Sinak bagian kepala air dan Muara yang harus menempuh perjalanan berat untuk melakukan transaksi.
“Kami datang ambil uang dari pagi, tapi Bank Papua buka jam 11.30. Kami harus jalan kaki kembali ke kampung halaman melewati medan naik gunung, turun gurung di tengah hujan. Ini tidak manusiawi,” protes warga dengan inisial MM via WhatsApp (20/08/25, pukul 12.50 waktu Papua).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Keterbatasan ini diperparah dengan hanya satu cabang Bank Papua di Sinak, menyebabkan antrean panjang dan nasabah dengan kebutuhan mendadak tidak terlayani.
“Kami dari pagi mengantri, tapi pelayanan tak dibuka hingga siang. Kami harus tahan lapar, panas, haus,” tegas masyarakat yang enggan disebut namanya.
Masyarakat menuntut Bupati Puncak dan DPRD Puncak untuk segera mengintervensi Bank Papua agar melakukan evaluasi menyeluruh.
Yang lebih memprihatinkan, pelayanan Bank Papua diduga dikendalikan oleh oknum aparat TNI di Sinak, membuat masyarakat takut untuk memprotes. “Kami takut tegur petugas karena mereka aparat TNI, yang kendalikan Bank Papua,” ungkap warga.
“Pelayanan Bank Papua harus sesuai SOP. Keamanan dan jaringan bukan alasan membatasi pelayanan. Ini konsekuensi logis,” tegas masyarakat.
Mereka mendesak pemerintah Kabupaten Puncak untuk segera menegur Bank Papua agar pelayanan lebih efektif dan tidak beroperasi sesuka-suka.
(Tim)