Sintang, Kalbar, Timurnews.id – Pemerintah Kabupaten Sintang terus berupaya memperbaiki Taman Asoka, salah satu ruang publik utama di Kota Sintang, agar kembali menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat. Namun, keterbatasan anggaran menjadi tantangan besar dalam proses revitalisasi ini.
Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan dan Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sintang, A.M. Deddy Zulverdy, mengungkapkan bahwa untuk perbaikan dan penambahan fasilitas di Taman Asoka, pemerintah memerlukan anggaran sebesar 300 juta rupiah. Kamis, 6 Februari 2025 pagi.
“Taman ini dulunya memiliki fasilitas cukup lengkap, seperti lapangan mini soccer, kolam ikan, serta area bermain anak. Namun, banyak yang rusak dan hilang dicuri. Akibatnya, taman menjadi kurang diminati pengunjung meskipun sebenarnya masih dirawat,” ujar Deddy.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Taman Asoka yang terletak di Jl. MT Haryono KM 2, Lingkar Eks Lapangan Terbang Soesilo, merupakan salah satu dari 22 taman kota dan 23 jalur hijau di Sintang. Namun, keterbatasan anggaran dan minimnya jumlah petugas pertamanan menjadi kendala utama dalam perawatan taman-taman ini.
Penambahan dan Perbaikan Fasilitas. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Sintang tengah melakukan beberapa perbaikan di Taman Asoka, termasuk:
✅ Pembangunan sirkuit scatbot, merespons tren dan minat anak muda terhadap olahraga ini.
✅ Penambahan sarana fitness outdoor dan jogging track, untuk mendukung aktivitas olahraga masyarakat.
✅ Rencana pembangunan lapangan mini bola basket, sesuai dengan permintaan masyarakat.
Namun, masih ada beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki, seperti lapangan mini soccer, pagar taman, serta area bermain anak.”Revitalisasi ini bertujuan agar Taman Asoka kembali ramai dan bisa digunakan masyarakat, terutama generasi muda yang membutuhkan ruang untuk berolahraga dan bersosialisasi,” tambah Deddy.
Tantangan Pengelolaan Taman Kota di Sintang. Selain Taman Asoka, beberapa taman kota lainnya juga mengalami permasalahan serupa. Taman Alun, misalnya, kini berubah menjadi lapak PKL setelah terkena banjir bandang pada 2021. Taman Bungur, yang dulunya menjadi ruang publik favorit, kini hanya tersisa kursi-kursinya saja karena tanaman yang terus diperbarui selalu rusak akibat banjir. “Biasanya Taman Bungur ramai saat musim kering, tapi begitu musim hujan tiba, selalu kena banjir dan rusak,” jelas Deddy.
Meskipun menghadapi berbagai kendala, pemerintah tetap berupaya menghidupkan kembali ruang publik di Sintang, khususnya taman-taman yang memiliki nilai sosial tinggi bagi masyarakat.
Diharapkan dengan adanya tambahan anggaran 300 juta rupiah, proses revitalisasi Taman Asoka bisa berjalan optimal dan segera kembali menjadi ruang rekreasi serta olahraga yang layak bagi warga Sintang.
Kaperwil Kalbar: STK













