Timurnews.id – Jayawijaya – Papua Pegunungan
Masyarakat di Kabupaten Jayawijaya tengah menyoroti maraknya penyalahgunaan minuman keras (miras), narkoba, dan pergaulan bebas di kalangan generasi muda. Ironisnya, lokasi yang seharusnya menjadi simbol iman dan kesucian, yakni tugu salib, kini disebut berubah fungsi menjadi sarang pesta miras, narkoba, bahkan seks bebas.
Dalam sebuah seruan moral dan iman yang dikeluarkan, masyarakat menegaskan bahwa fenomena ini tidak bisa lagi dibiarkan. Mereka meminta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Persekutuan Gereja-Gereja di Jayawijaya (PGGJ) untuk segera bersuara dan bertindak tegas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita tidak boleh tinggal diam! Seperti kisah Sodom dan Gomora, murka Tuhan akan menimpa kota yang tidak mau bertobat. Bila masyarakat tidak berubah, kebinasaan akan datang bukan hanya kepada pelaku, tetapi juga menyentuh seluruh generasi,” demikian bunyi seruan tersebut.
Seruan ini memuat empat poin penting:
1. Pemerintah daerah bersama FKUB dan PGGJ segera mengambil langkah tegas menertibkan serta memulihkan fungsi ruang publik agar tidak menjadi sarang kejahatan moral.
2. Gereja dan tokoh agama memperkuat doa, penggembalaan, dan pendidikan iman bagi kaum muda.
3. Masyarakat dan orang tua diimbau aktif mengawasi anak-anak serta mendorong mereka menjauhi miras, narkoba, dan seks bebas.
4. Generasi muda diajak kembali kepada Tuhan, belajar, bekerja, dan berkarya, agar menjadi harapan masa depan, bukan korban kehancuran.
Seruan tersebut ditutup dengan ajakan bersama: “Sebelum ribuan generasi muda kita hancur karena miras, seks bebas, dan narkoba, kita harus bangkit, bersuara, dan bertindak.”
Masyarakat berharap, pemerintah daerah, lembaga keagamaan, serta seluruh komponen warga dapat bergerak bersama agar Jayawijaya terbebas dari ancaman kehancuran moral dan generasi muda bisa kembali kepada jalan yang benar.
Kinaonak Bawi Kogoya













