Timurnews.id- PAPUA SELATAN- Merauke, (03/10/2025) Dugaan penyalahgunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kembali mencuat di Kabupaten Merauke. Kali ini, SD Inpres Seringgu disebut-sebut melakukan praktik yang tidak sesuai aturan.
Salah seorang guru honorer yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan adanya potongan honor hingga Rp1 juta. Padahal, alasan pemotongan yang diberikan bendahara sekolah hanya karena ketidakhadiran untuk mengajar sebanyak tiga kali pertemuan. “Ini jelas janggal, tidak masuk akal potongannya sampai sebesar itu,” tegasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak hanya itu, bendahara sekolah juga diduga telah lama melakukan manipulasi laporan pertanggungjawaban Dana BOS. Indikasi kecurangan mencakup pembiayaan fiktif pada belanja habis pakai, seperti konsumsi rapat hingga pengadaan alat tulis kantor (ATK).
Menanggapi hal ini, salah satu aktivis CORAKINDO Kabupaten Merauke yang juga kandidat Ketua DPD Corong Rakyat Indonesia Provinsi Papua Selatan, Jhimmy, menyatakan akan ikut mengawal dugaan penyimpangan tersebut. Ia menegaskan pentingnya transparansi dan pengawasan ketat agar dana pendidikan benar-benar sampai pada tujuan utamanya, yakni meningkatkan mutu pendidikan.
Timurnews.id