TIMURNEWS.ID TIMIKA Minggu 20 April 2025 — Ketua DPRD Kabupaten Puncak, Thomas Tabuni, secara resmi menerima aspirasi dari mahasiswa perwakilan Puncak dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Ultima Horison, Timika. Dua mahasiswa, Dei Murib dan Jotam Numang, mewakili Badan Pengurus Komunitas Mahasiswa Pelajar Puncak se-Kota Studi Nabire menyampaikan surat permohonan yang telah diajukan sebanyak tujuh kali sejak sebelumnya, namun belum pernah direalisasikan oleh pemerintah daerah maupun DPRD periode sebelumnya.
Surat yang diserahkan kali ini memuat empat poin penting:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
1. Pembangunan asrama permanen mahasiswa Puncak di Nabire.
2. Penolakan terhadap pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di wilayah Kabupaten Puncak.
3. Penolakan terhadap aplikasi SAPBKPP sebagai sistem pendaftaran beasiswa Puncak.
4. Permohonan dukungan untuk operasional dan pemondokan asrama mahasiswa Puncak di seluruh Indonesia.
“Secara resmi, hari ini 20 April 2025, kami menerima langsung surat permohonan dari adik-adik mahasiswa. Ini adalah bentuk keseriusan DPRD untuk menindaklanjuti aspirasi yang sudah berulang kali disuarakan,” ujar Thomas Tabuni.

Ia menegaskan bahwa DPRD Kabupaten Puncak menolak rencana DOB karena belum ada kesiapan dari aspek infrastruktur dan kelembagaan. Menurutnya, pemekaran yang lebih tepat adalah pada tingkat distrik dan kampung, bukan kabupaten.
Terkait pembangunan asrama di Nabire, Tabuni menyebut wilayah tersebut sangat strategis karena merupakan ibu kota Provinsi Papua Tengah dan menjadi pusat dari delapan kabupaten pemekaran. Dalam pertemuan itu, turut hadir Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Puncak yang langsung menerima proposal dan menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti sesuai mekanisme.
Untuk masalah aplikasi SAPBKPP, Ketua DPRD menegaskan bahwa pihaknya akan memanggil pihak Kesra guna mendengar langsung alasan keterlambatan penyaluran beasiswa dan persoalan teknis lainnya. Ia juga menyebut bahwa keluhan serupa datang dari mahasiswa asal Puncak yang menempuh pendidikan di berbagai kota besar, seperti Bali dan Jakarta.
Dalam penutupnya, Thomas Tabuni berpesan agar mahasiswa tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga mengembangkan keterampilan seperti komputer dan bahasa asing agar siap menghadapi dunia kerja. “Jangan sampai kita kuliah jauh-jauh tapi tidak bisa buka komputer di kantor. Ini waktunya kita bangun diri dan daerah melalui pendidikan,” ucapnya.
DPRD juga berkomitmen untuk melakukan kunjungan langsung ke kota-kota studi demi memastikan bahwa semua aspirasi mahasiswa diakomodasi dengan baik. “Kami akan libatkan komisi pendidikan, kesehatan, dan instansi teknis dalam kunjungan ini. Tapi sebelum itu, satu per satu persoalan harus dibereskan dulu,” tegas Tabuni.
TimurNews. Id -Tim