Nabire, Timurnews.id – Forum Komunikasi Mahasiswa/Pelajar Kabupaten Intan Jaya (FKMI) Kota Studi Nabire, pada Sabtu (27/9/2025), menyampaikan pernyataan sikap terkait situasi keamanan di Kabupaten Intan Jaya. Pernyataan tersebut dibacakan dalam kegiatan penerimaan mahasiswa baru sekaligus malam keakraban (Makrab) FKMI.
Dalam pernyataannya, mahasiswa Intan Jaya menyoroti keberadaan militer organik maupun non-organik yang tersebar di berbagai pelosok wilayah. Mereka menilai kondisi ini berdampak pada aktivitas masyarakat sipil.
Adapun isi pernyataan sikap FKMI Kota Studi Nabire antara lain:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
1. Mendesak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, segera menarik pasukan militer organik maupun non-organik dari seluruh pelosok Kabupaten Intan Jaya.
2. Meminta TNI-Polri untuk tidak lagi menggunakan rumah warga sebagai pos militer.
3. Melarang penggunaan gedung sekolah sebagai pos militer.
4. Menghentikan segala bentuk gangguan terhadap aktivitas masyarakat.
5. Menghentikan penggunaan rumah ibadah, khususnya gereja, sebagai pos militer.
6. Menghentikan pembangunan pos militer baru di setiap pelosok wilayah.
7. Menghentikan segala tindakan yang mengganggu ruang akses masyarakat.
“Dengan melihat fakta-fakta tersebut, kami pelajar-mahasiswa Intan Jaya di Kota Studi Nabire meminta kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera menarik militer organik maupun non-organik, serta menghentikan pendoropan militer di wilayah Intan Jaya,” demikian kutipan pernyataan sikap yang dibacakan FKMI.
Timurnews