Sigi – Timurnews.id – Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah melalui Satgas Operasi Madago Raya terus menggencarkan program deradikalisasi dan reintegrasi sosial bagi mantan simpatisan paham radikalisme.
Pada Sabtu (27/9/2025), Kapolda Sulteng Irjen Pol Dr. Agus Nugroho melalui Kaops Madago Raya, Kombes Pol Heni Agus Sunandar, menyerahkan bantuan sosial berupa alat pertanian dan bibit jagung kepada dua eks simpatisan di Desa Pombewe, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi.
Bantuan ini merupakan tindak lanjut dari ikrar setia kepada NKRI yang diucapkan para simpatisan saat peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Poskotis Tokorondo, Kabupaten Poso, 17 Agustus 2025 lalu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kombes Pol Heni menegaskan bahwa pemberian bantuan ini merupakan instruksi langsung dari Kapolda Sulteng selaku PJKO Madago Raya. Tujuannya, kata dia, untuk mendorong kemandirian ekonomi mantan simpatisan sehingga mampu berdaya dan produktif di tengah masyarakat.
“Bantuan ini bentuk perhatian negara kepada mereka yang sudah kembali ke pangkuan NKRI. Harapannya, bisa menjadi modal awal untuk membangun usaha pertanian sekaligus menguatkan proses reintegrasi sosial,” ujarnya.
Dalam kegiatan itu turut hadir Wakaops Madago Raya Kombes Pol Rentrix Riyaldi Yusuf, Kapolsek Biromaru AKP Arifin Mahmud, serta personel Satgas I dan Satgas IV Banops Madago Raya. Sejumlah eks napiter dan warga setempat juga hadir menyaksikan penyerahan bantuan tersebut.
Salah satu penerima bantuan, Aco, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada jajaran Polda Sulteng. “Insyaallah bantuan ini akan kami manfaatkan sebaik mungkin untuk keluarga dan masyarakat,” ungkapnya.
Usai penyerahan, acara dilanjutkan dengan penanaman jagung bersama di lahan yang sudah disiapkan. Aksi ini menjadi simbol dimulainya program pemberdayaan ekonomi berbasis pertanian bagi eks simpatisan.
Melalui langkah ini, Polda Sulteng berharap mantan simpatisan dapat meninggalkan masa lalu serta membangun kehidupan baru yang mandiri, sekaligus memperkuat ketahanan sosial masyarakat dari pengaruh paham radikalisme.
Timurnews