Nabire, Papua Tengah – Timurnews.id Mahasiswa dan pelajar asal Kabupaten Puncak yang tergabung dari berbagai wilayah di Indonesia kembali turun ke jalan dalam aksi demonstrasi jilid 2. Mereka membawa dua tuntutan utama: mendesak penyelesaian kasus kematian Ibu Tarina Murib dan menolak pengedropan pasukan TNI di wilayah Distrik Sinak yang dinilai memperparah situasi keamanan.
Dalam orasi lantang yang menggema di depan kantor DPRP Papua Tengah, Nasen Ginikbak, juru bicara aksi, menegaskan bahwa perjuangan ini bukan hal baru. “Kasus Ibu Tarina Murib sudah berlangsung lama sebelum demo jilid pertama digelar. Kami sudah serahkan berkas-berkasnya ke DPRP Papua Tengah, tapi sampai hari ini tidak ada kejelasan. Pemerintah terkesan acuh, seolah nyawa warga Papua tidak bernilai,” tegas Nasen.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, sikap diam pemerintah dan DPRP menunjukkan kegagalan serius dalam menegakkan keadilan dan melindungi hak asasi warga sipil. “Kalau DPRP dan pemerintah tetap bungkam, jangan salahkan rakyat jika kami akan kembali turun aksi dengan jilid 3, 4, bahkan seterusnya. Masyarakat mulai kehilangan kepercayaan,” tambahnya dengan nada tajam.
Selain soal keadilan, massa aksi juga menolak keras rencana pengedropan pasukan TNI ke Distrik Sinak. Mereka menilai pendekatan militer bukan solusi, melainkan ancaman baru bagi keamanan warga sipil. “Pengedropan aparat bukan penyelesaian konflik, tapi justru pemicu ketakutan dan trauma. Kami ingin perlindungan, bukan penindasan bersenjata,” ujar salah satu peserta aksi.
Aksi ini menjadi peringatan keras bagi pemerintah daerah maupun pusat. Ketika suara-suara rakyat kecil diabaikan dan keadilan terus tertunda, maka demonstrasi bukan lagi pilihan—melainkan kewajiban moral.
Pantauan awak media sala satu orator dengan nada lantang, Dirinya memberi warning kepada Lembaga DRPP segera bentuk pansus untuk merealisasikan adili Kasus Ham ibu Tarina Murib.
“Hari ini kami tahu janji DPRP, sebab tanggal, (12/03) DPRP pernah berjanji akan bentuk pansus, nyatanya sampai hari ini belum dan kami turun aksi jilid II” Ucap seorang pemuda saat berorasi didepan DPRP.
Lanjutnya. Jika aksi jilid-II tidak ditindaklanjuti baik, maka kami siap memobilisasi Masa lebih banyak dan kami Tidak Berharap terjadi Demo Anarkis di Gedung DPRP ini tapi karena bagi kami tidak berguna Dan masyarakat mulai Bertanya Keberpihakan Anggota DPRP kepada kami Masyarakat, tutup nya.
(Redaksi)